Teknologi F1 Mengapa Aplikasi KERS Kontroversial?


Keuntungan KERS secara teoritis sudah jelas. Tetapi mengapa aplikasi KERS masih kontroversial? Buktinya tidak semua tim mau menggunakan teknologi ini. Bagi tim yang menolak memakai KERS menganggap alat ini bisa membawa beberapa masalah.

Perangkat KERS memiliki bobot mencapai 25-30 kg. Karena bobot tersebut, para mekanik F1 menganggap bisa mengacaukan titik gravitasi mobil F1. Apalagi mobil F1 sebelumnya dirancang tanpa KERS. Dengan memasangkan alat tambahan atau KERS maka harus merancang ulang hampir seluruh komponen mobil. Termasuk letak mesin, transmisi, fuel-tank dan posisi KERS itu sendiri jika tidak ingin distribusi gravitasi di mobil itu menjadi kacau.

Masalah selanjutnya adalah riset yang dianggap bisa menambah waktu dan biaya ekstra. Seperti yang kita tahu, mobil F1 memerlukan serangkaian uji coba baik itu di terowongan angin, test-rig, sampai tes di sirkuit. Dengan alat ini tentu dibutuhkan riset dan uji coba yang lebih banyak dari sebelumnya, dan itu tentu membutuhkan waktu dan biaya yang ekstra pula. Apalagi krisis global yang terus menghantui keuangan setiap tim.

Itulah beberapa alasan mengapa tidak semua tim mau mengaplikasi KERS di awal-awal musim ini. Tercatat hanya McLaren, BMW, Ferrari dan Renault yang menggunakannya di seri pertama, sisanya hanya merencanakan. Bahkan ada yang sama sekali tidak akan memakainya di musim ini.

Ironisnya lagi, pada seri ke-3 di China, tim yang mengaplikasi KERS juga berkurang yaitu tinggal duo McLaren dan BMW. Timbul pertanyaan besar, apakah teknologi KERS yang memiliki misi mulia menekan emisi gas buang mobil F1 akan hanya menjadi kenangan?

Penulis/Foto : Nanda/Dok.otomotifnet

Seminar Nasional Otomotif

Perkembangan teknologi otomotif dimasa mendatang dituntut menghasilkan sistem yang hemat bahan bakar, perbaikan gas buang menuju ke Zero Emission Vehicle (ZEV), menghasilkan tenaga besar, aman terhadap kacelakaan dan pencurian, nyaman, mudah serta murah pemeliharaanya. Hal tersebut menuntut perkembangan teknologi otomotif menuju penciptaan “Intelegent Car” dengan “Smart Component”. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai generasi penerus juga dituntut mengikuti perkembangan teknologi otomotif sekaligus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan otomotif.

Minat masyarakat akan pengetahuan teknologi otomotif sangat tinggi, akan tetapi hal tersebut belum didukung dengan adanya sarana edukatif yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Pihak pabrikan yang notabene selalu melakukan riset teknologi, belum menemukan sarana yang tepat untuk berbagi ilmu dengan pihak masyarakat

Untuk itu Kita ingin menyediakan sarana untuk menjembatani hal tersebut, dengan mengadakan seminar yang mengambil tema terhangat tentang dunia otomoif. Oke?

NAMA KEGIATAN
”Seminar Nasional Otomotif dan Workshop ”

TEMA
“Pengembangan Teknologi Hybrid dan Kinematic Recovery System menuju Kendaraan yang Hemat Energi dan Ramah Lingkungan”


BENTUK KEGIATAN
Dalam acara ini, kami memberikan serangkaian seminar sehari tentang teknologi otomotif dan elektronik (ototronik), dimana kami mengundang pembicara yang ahli dibidangnya. Di akhir acara kami juga memberikan short-workshop untuk mengetahui secara langsung dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan dari seminar ini.

Saya tunggu kawan-kawan untuk Partisipasiny... Sipph..

Email : semnas.otomotif@gmail.com
Blog : http://semnas-d3mesinits.blogspot.com atau http://moment2010.blogspot

Harus Jadi, Entrepreneur Muslim Sejati...

Salah satu ciri Entrepreneur muslim sejati adalah jeli terhadap peluang yang ada. Peluang yang dimaksud bukan hanya peluang yang bersifat duniawi melainkan juga ukhrawi.

Kita tahu bahwa setelah shalat fardhu merupakan salah satu waktu yang jika kita berdoa, peluang terkabulnya doa yang kita panjatkan sangat besar. Tapi banyak orang yang tidak ‘ngeh’ dengan peluang yang satu ini sehingga waktu tersebut berlalu begitu saja tanpa mendapatkan apa-apa karena tidak mempergunakan waktu tersebut untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa. Artinya peluang yang ada tidak dimanfaatkan.

Contoh peluang lainnya (terkabulnya doa) adalah sebagai berikut:

1. Rasulullah Saw ditanya, “Pada waktu apa do’a (manusia) lebih didengar (oleh Allah)?”
Lalu Rasulullah Saw menjawab, “Pada tengah malam dan pada akhir tiap shalat fardhu
(sebelum salam).” (Mashabih Assunnah)

2. Do’a yang diucapkan antara azan dan iqomat tidak ditolak (oleh Allah). (HR. Ahmad)

3. Apabila tersisa sepertiga dari malam hari Allah ‘Azza wajalla turun ke langit bumi dan berfirman : “Adakah orang yang berdo’a kepadaKu akan Kukabulkan? Adakah orang yang beristighfar kepada-Ku akan Kuampuni dosa- dosanya? Adakah orang yang mohon rezeki kepada-Ku akan Kuberinya rezeki? Adakah orang yang mohon dibebaskan dari kesulitan yang dialaminya akan Kuatasi kesulitan-kesulitannya?” Yang demikian (berlaku) sampai tiba waktu fajar (subuh). (HR. Ahmad)

Sebenarnya masih banyak lagi peluang-peluang yang bersifat ukhrawi. Menemukan duri di jalan saja merupakan peluang yang sangat berharga dan kita harus memanfaatkan peluang itu dengan cara membuang duri tersebut agar tidak mencelakakan pengguna jalan lainnya. Karena kita tahu hal tersebut bernilai sedekah. Ketika menemukan kotak sedekah di pintu depan minimarket pun terdapat peluang untuk berinfestasi.

Oleh karena itu, kita sebagai muslim yang ingin menjadi entrepreneur sejati, seyogyanya memiliki salah satu ciri yang satu ini. Tidak hanya mampu melihat peluang yang bersifat duniawi tapi juga mampu melihat peluang yang bersifat ukhrawi.

Insya Allah kalau kita pandai melihat peluang-peluang itu dan memanfaatkannya, kita akan mendapatkan keuntungan-keuntungan yang tidak hanya keuntungan dunia sebagaimana entrepreneur-entrepreneur lainnya, tapi juga keuntungan akhirat.
oke Bos,...

Muhammad, Seorang Entrepreneur

Ketika berusia 8 tahun, Muhammad cilik yang yatim piatu, sudah menjadi penggembala kambing mandiri. Saat berusia 12 tahun (seusia anak sekolah kelas 6 SD), Muhammad sudah berdagang sampai Syiria. Tatkala berusia 25 tahun, Muhammad sudah berdagang ke luar negeri tak kurang dari 18 kali dan telah menjadi Entrepreneur (Pengusaha) yang kaya raya. Jangkauan perdagangan Muhammad pada saat itu sudah mencapai Syiria, Busra, Yaman, Iraq, Bahrain Yordania dan negara-negara lainnya di jazirah Arab. Bahkan Muhammad menyandang gelar Al-Amin sebagai entrepreneur yang sangat terpercaya. Saat menikahi Siti Khadijah, Muhammad memberikan maskawin 20 ekor unta muda (kalau dirupiahkan sekarang kurang lebih Rp 1.000.000.000,- => 1 milyar). Luar Biasa!

Kalau dihitung-hitung, kiprah Muhammad sebagai entrepreneur lebih lama dari kiprah Muhammad sebagai Nabi, yaitu 25 tahun banding 23 tahun. Demikianlah, Muhammad adalah seorang Entrepreneur, begitu pula istrinya dan para sahabatnya. Dalam sejarah masuknya Islam ke Indonesia, juga dibawa oleh para Entrepreneur Muslim (para pedagang muslim) dari China dan Timur Tengah.

Begitulah, dunia Islam sangat erat dengan dunia entrepreneurship. Jadi nampak ironis apabila ummat muslim di Indonesia jauh dari dunia entrepreneurship. Padahal dengan menjadi entrepreneur, ummat muslim akan lebih mandiri secara ekonomi, lebih mudah untuk beribadah dan membantu sesama.

Sebagai catatan: Indoenesia pernah dijajah oleh perusahaan dagang Belanda yaitu VOC selama 350 tahun. Sebagai penjajah, tentunya VOC tidak ingin bangsa Indonesia maju sebagai entrepreneur dan menjadi pesaing VOC. Oleh karena itu VOC menamkan budaya kepada bangsa Indonesia untuk menjadi pekerja ketimbang menjadi entrepreneur.

Nah kita sebagai orang tua, baik saat ini kita sebagai seorang pekerja atau sebagai seorang entrepreneur, apakah kita ingin anak-anak kita juga jadi pekerja nantinya? Seperti nilai-nilai entrepreneurship yang dicontohkan oleh Muhammad sejak kecil, hendaknya kita juga menanamkan nilai-nilai entrepreneurship kepada anak-anak kita sedini mungkin, supaya mereka bercita-cita menjadi entrepreneur bukan menjadi pekerja. Sebagaimana Wasiat Rasulullah: Berdaganglah engkau karena 9 dari 10 bagian kehidupan adalah perdagangan. Jadilah Entrepreneur!
amin...
top