Harus Jadi, Entrepreneur Muslim Sejati...

Salah satu ciri Entrepreneur muslim sejati adalah jeli terhadap peluang yang ada. Peluang yang dimaksud bukan hanya peluang yang bersifat duniawi melainkan juga ukhrawi.

Kita tahu bahwa setelah shalat fardhu merupakan salah satu waktu yang jika kita berdoa, peluang terkabulnya doa yang kita panjatkan sangat besar. Tapi banyak orang yang tidak ‘ngeh’ dengan peluang yang satu ini sehingga waktu tersebut berlalu begitu saja tanpa mendapatkan apa-apa karena tidak mempergunakan waktu tersebut untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa. Artinya peluang yang ada tidak dimanfaatkan.

Contoh peluang lainnya (terkabulnya doa) adalah sebagai berikut:

1. Rasulullah Saw ditanya, “Pada waktu apa do’a (manusia) lebih didengar (oleh Allah)?”
Lalu Rasulullah Saw menjawab, “Pada tengah malam dan pada akhir tiap shalat fardhu
(sebelum salam).” (Mashabih Assunnah)

2. Do’a yang diucapkan antara azan dan iqomat tidak ditolak (oleh Allah). (HR. Ahmad)

3. Apabila tersisa sepertiga dari malam hari Allah ‘Azza wajalla turun ke langit bumi dan berfirman : “Adakah orang yang berdo’a kepadaKu akan Kukabulkan? Adakah orang yang beristighfar kepada-Ku akan Kuampuni dosa- dosanya? Adakah orang yang mohon rezeki kepada-Ku akan Kuberinya rezeki? Adakah orang yang mohon dibebaskan dari kesulitan yang dialaminya akan Kuatasi kesulitan-kesulitannya?” Yang demikian (berlaku) sampai tiba waktu fajar (subuh). (HR. Ahmad)

Sebenarnya masih banyak lagi peluang-peluang yang bersifat ukhrawi. Menemukan duri di jalan saja merupakan peluang yang sangat berharga dan kita harus memanfaatkan peluang itu dengan cara membuang duri tersebut agar tidak mencelakakan pengguna jalan lainnya. Karena kita tahu hal tersebut bernilai sedekah. Ketika menemukan kotak sedekah di pintu depan minimarket pun terdapat peluang untuk berinfestasi.

Oleh karena itu, kita sebagai muslim yang ingin menjadi entrepreneur sejati, seyogyanya memiliki salah satu ciri yang satu ini. Tidak hanya mampu melihat peluang yang bersifat duniawi tapi juga mampu melihat peluang yang bersifat ukhrawi.

Insya Allah kalau kita pandai melihat peluang-peluang itu dan memanfaatkannya, kita akan mendapatkan keuntungan-keuntungan yang tidak hanya keuntungan dunia sebagaimana entrepreneur-entrepreneur lainnya, tapi juga keuntungan akhirat.
oke Bos,...

top